B@b@t KIR MUGA

Monday, August 28, 2006

 

KIR Wahana Alternatif "Melek" IMTAK & IPTEK

Oleh : Hanafi E. Utoyo

Telah mahfum bersama, menguasai iptek yang berjiwa imtak bagi siswa merupakan hal yang tidak bisa tidak harus ditempuh oleh pendidikan di madrasah. Sayangnya setting mesyarakat Madrasah boleh dikatakan masih memperihatinkan untuk memenuhi jalur pendidikan keterpaduan imtak-iptek itu, hal ini disebabkan oleh pertama, Budaya Imtak-Iptek belum sepenuhnya menjadi langkah hidup masyarakat madrasah. Kedua, wawasan tentang pengetahuan iptek-imtak (atau sebaliknya) mayoritas dari masyarakat madrasah masih rendah. Ketiga, Daya serap dari proses transformasi pendidikan iptek-imtak di masyarakat madrasah masih belum bisa bersirna. Keempat, pengembangan sistem pedindikan iptek-imtak di madrasah hanya masih bertumpu pada pemenuhan target formal akademia, yang sarat dengan kelakuan kurikulum.
Kemandirian KIR, nampaknya perlu lebih dikedepankan menjadi prioritas di madrasah untuk menjembatani berbagai kesenjangan penerapan pendidikan iptek-imtak di madrasah disamping KIR dapat mempercepat transfer ilmu dan transfer nilai dari iptek-imtak itu.
Nilai Prestise
Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) pada dasarnya merupakan pendidikan non formal dalam bentuk kegitan di bidang out of school scientific and technical activities, suatu bentuk kegiatan dibidang iptek yang diselenggarakan di luar kurikulum sekolah, sebagai pendidikan tambahan bagi para siswa/remaja di sekolah masing-masing guna mengejar ketertinggalan mereka akibat pesatnya perkembangan iptek yang sulit dikejar oleh pendidikan formal.
KIR pertama kali muncul pada tahun 1963, merupakan program yang disepakati para pakar pendidikan se-Dunia dalam konferensi anak-anak yang diselesanggarakan UNESCO di Oreenoble Prancis. Dari sinilah muncul istilah Youth Science Club (YSC) yang di indonesia dikenal dengan nama Kelopok Ilmiah Remaja (KIR)
Di Indonesia KIR diperkenalkan oleh LIPI pada tahun 1969 dnegan kegiatan ceramah ilmiah dan lomba karya Ilmiah remaja (LKIR) unutk pertama kalinya. Kemudian muncul kelompok ilmiah remaja dengan nama Remaja Yudha Club di bawah naungan koran Berita Yudha, setelah itu KIR muncul diberbagai sekolah di seluruh Indonesia.
Adanya KIR di sekolah memberi kontribusi yang positif bagi siswa, guru, sekolah dan masyarakat. Beberapa manfaat kehadiran KIR itu, adalah :
Bagi Siswa
- meningkatkan faya nalar keratifitas dan kritis, membangkitkan rasa ingin tahu, menambah wawasan pemikiran terhadap iptek, memperluas komunikasi positif, dapat berorganisasi yang baik, bersikap ilmiah, dapat memotivasi dalam belajar sehingga berprestasi, mandiri, agamis, unutk persiapan memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Bagi Guru
- Memperluas wawasan terhadap perkembangan iptek-imptak tarampil dalam pembinaan KIR dan karya ilmiah, menambah khasanah pengetahuan dalam pendidikan formal di sekolah, menjadi tauladan dalam bersikap ilmiah dan agamis, menambah nilai prestasi (nilai kredit guru)
Bagi Sekolah dapat mebentuk iklim/budaya ilmiah (budaya iptek-imtak) di sekolah wahana yang efektif unutk mengembangkan potensi dan sistematika pengalaman antar sekolah, memberikan nilai tambah kredibilitas, prestasi dan prestise sekolah, membangun dan memperluas hubungan kerja sama dengan instansi terkait.
Bagi Masyarakat, meingkatkan sikap kritis dan terbuka terhadap permasalahan yang terjadi dilingkungannya, membantu memberikan alternatif penyelesaian sosial budaya (kenakalan remaja)kriminalitas remaja, dieksidensi moral dll) melalui kegiatan penelitian, membangun dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan, penguasaan iptek-imtak

Organisaisi Tauladan
KIR yang nnon formal di luar kurikulum sekolah, keberadaannya sebenarnya tidak mempunyai pengkalan organisasi baku, KIR dapat muncul dimana saja, berdiri sendiri atau di bawah suatu organisasi. Misalnya KIR dapat berada di masyarakat umum, seperti kampung, gelanggang remaja, asrama/kost, organisasi remaja masjid, pecinta alam, Pramuka, dapat juga di sekolah/madrasah sebagai ekstrakurikuler yang secara organisatoris dibawah OSIS.
Untuk mendirikan Kir di sekolah/madrasah tentunya dtindaklanjuti dengan pembinaan dan pengelolaan organisais yang baik. Pembinaan diasuh oleh pamong/pembimbing yang benar-benar mampu dalam bidang KIR, pembimbing ini mempunyai program kerja yang telah dipersiapkan dengan baik. Misalnya pembinaan mingguan (pemberian materi ke-KIR-an dan penelitian, tugas resume buku bacaan, konsultasi pembuatan karya ilmiah), pembinaan bulanan (pembuatan kliping dinding/mading, karya tulis unutk artikel media resensi buku), pembinaan catur wulan (penelitian langan/karya wisata)
Sedang dalam pengelolaan organisasi KIR walau di bawah OSIS tetapi dalam kepengurusanya dipisahkan secara otonom dangan OSIS, sebab KIR mempunyai berbagai bidang garap yang intens dan membutuhkan keseriusan tersendiri dalam pengelolaannya. Periode kepengurusan KIR seperti OSIS ( 1 tahu), sedang program kerjanya benar-benar yang edukatif-rekreatif. Misalnya kajian bulanan (bedah buku, diskusi agama, kunjungan ke Ilmuan/ulama dll.) menerbitkan koran diding/majalah dinding/buletin, pengelolaan perpustakaan/taman bacaan KIR, wisata kampus, penelitian ke pabrik/obyek wisata seminar problema remaja, loka karya KIR, kemah ilmiah dll.
Dari aktivitas pembinaan dan kepengurusan KIR yang seperti itu, maka KIR dapat menjai warna keilmiahan di sekolah /madrasah dangan ciri gerakannya :
KIR Sebagai Inisiator
KIR menjadi ‘penjual ide” kegiatan keilmuan dilingkungannya, aktivitas KIR terus--menerus mengembangkan keilmuan dan mampu membawa lingkungannya dalam tradisi ilmiah.
KIR sebagai Motivator

KIR mampu menumbuhkan semangat “cinta ilmu’ dan dapat menggerakkan lingkungannya dalam tradisi terpelajar dan tradisi berprestasi dalam meraih iptek-imtak.
KIR sebagai Fasilitator
KIR dapat dijadikan sarana meningkatkan kualitas keilmuan dengan keterlibatan sebgai faslititator sekolah/madrasah dangan lembaga riset/lembaga pendidikan.
Dengan demikian KIR menjadi pelopor, pendobarak dan tauladan unutk berbudaya Islami, berbudaya Ilmiah dan berbudaya prestasi di madrasah.

Forum Komunikasi
Dengan berbagai uraian mengenai dunia KIR di atas, dapatlah dipahami bahwa kehadiran KIR di lingkungan sekolah/Madrasah sangatlah essensial unutk melangsungkan dan mempercepat proses pendidikan dengan jalur keterpaduan iptek-imtak. Oleh karena itu, KIR selayaknya menjadi program unggulan di sekolah/madrasah. Sebagai langkah awalnya pengembangan KIR ini dapat dilaksanakan dengan membentuk forum komunikasi antar KIR entah itu semua civitas antar sekolah. Atau membuka kerja sama dengan lembag-lembaga pendidikan. Adanya kerja sama ini memungkinkan kelancaran aktivitas KIR

KIR Sebagai wadah Kreatifitas
Tidak banyak siswa SMU menekuni bidang ini, kebanyakan dari mereka menganggap kegiatan itu selalu berkutik pada hal-hal yang rumitrumit. Asumsi ini hendaknya jangan dijadikan harga mati. Jadi sebelum adik-adik memasuki kelompok ni hendaklah berfikir secara matang ya atau tidak dalam mengikutinya. Di dalam KIR unutk pertama kalinya mungkin akan anda rasakan begitu berat. Tetapi itu adalah awal mula bagaimana dididik unutk berkarya. Ingatlah anda pada ucapan seseorang yang mengatakan bahwa “yang paling aku tahu sesungguhnya aku tidak tahu”. Silahkan anda memahami bahasa anda sendiri.
Di dalam KIR anda akan menjumpai awal baru (bagi yang baru) yaitu dunia tulis-menulis. Bagaimana cara membuat laporan yang betul, bagaimana caranya reportase, memahami orang-orang disekitar anda. Pendek kata dengan mengenal dunia itu anda mampu untuk memahami makna hidup. Tidaklah anda ingin berbeda dengan remaja lainnya yang kosong tanpa jiwa, berjalan mengarungi dunia mode, hura-hura bermain sex berkedok atas nama cinta











































 

Sejarah Berdirinya

KIR SMU MUGA Yogyakarta Kependekan dari Kelompok Ilmiah Remaja Sekolah Menengah Umum Muhammadiyah Yogyakarta. Merupakan salah satu Ektrakurikuler yang terorganisasian kepengurusannya dijalankan oleh siswa pengikut KIR ini. Berperiode selama 1 tahun dan statusnya di bawah IRM Ranting SMU Muhammadiayh 3 Yk. (Departemen PIP) sedang pembinaannya dilakukan secara langsung oleh tim pembina KIR.

Berdirinya Organisasi :
- KIR SMU MUGA Yk. Berdiri pada 5 Agustus 1993
- Pemicu : Ada berbagai keinginan dan rasan-rasan dari pengurus teras maupun guru-guru muga unutk diadakannya ekstrakurikuler dibidang Karya Tulis Ilmiah Remaja (Khususnya menampung bagi siswa yang berprestasi dalam belajar)
- Adanya siswa-siswi yang berprestasi dalam rangka keikutsertaannya dalam LKTI tingkat SMA sederajat.

Pembinaan KIR SMU MUGA Yk.
Tujuan Pembinaan :
a. Meningkatkan tradisi keilmuan dikalangan siswa
b. Mempersiapkan siswa untuk menjadi intelek unggul
c. Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya IPTEK dan IMTAK
Tim Pembina
Koodinator : Bp. Hanafi E. Utoyo
Anggota : Drs. M. Poerono
Drs. Nurul Abadi
Drs. Mardiyono

Kepengurusan KIR SMU MUGA YK.
Organisasi Pengurus
a. Pengurus KIR terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara dilengkapi bermacam-macam bidang/Departemen/Devisi yang melaksanakan program kepengurusan sesuai bidang garap KIR yang direncanakan (Job Dicription sesuai program)
b. Struktur organisasi KIR, bukanlah struktur yang sifatnya tetap dan harus selalu ada pada tiap periode kepengurusan. Tetapi strukturnya adalah fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Misalnya struktur kepengurusan periode 1999/2000 terdiri dari beberapa ketua (ketua umum, ketua I, ketua II) kemudian sekretaris I dan II, bendahara I dan II juga. Terbagi atas departemen Pendidikan harian, Lomba KIR, organisasi dan Kesejahteraan anggota, media. Maka bisa saja kepengurusannya tahun 2001/2002 diganti atau dipersempit lagi.
c. Kepengurusan (maupun segala perubahan struktur organisasi) mengalami pergantian maupun perubahan (bila perlu) dalam setiap periodenya (satu tahun) melalui masyawarah anggota yang beragenda : yaitu pelepasan pertanggungjawaban pengurus, Merangcang program kerja pengurus periode mendatang, pergantian pengurus.

Program Pengurus :
a. Dalam Musyarawah anggota dilaksanakan kepemilihan program kerja yang diadakan tiap cawu. Sehingga tiap cawunya diadakan musyawarah anggota lagi guna membenahi program-program yang tidak jalan. Sedangkan pada akhir periode kepengurusan diadakan lembar pertanggujawaban maupun reshuffle pengurus.
b. Contoh Program pengurus
1. Iuran anggota
2. Pengajian Bulanan
3. Penerbitan majalah (Cendekia)
4. Pengadaan Perlengkapan KIR
5. Work Shop Penelitian
6. Penelitian Wisata
7. Mengikuti LKIR dan LKTI lainnya dan aktivitas organisasi KIR

 

Sejarah Berdirinya

KIR SMU MUGA Yogyakarta Kependekan dari Kelompok Ilmiah Remaja Sekolah Menengah Umum Muhammadiyah Yogyakarta. Merupakan salah satu Ektrakurikuler yang terorganisasian kepengurusannya dijalankan oleh siswa pengikut KIR ini. Berperiode selama 1 tahun dan statusnya di bawah IRM Ranting SMU Muhammadiayh 3 Yk. (Departemen PIP) sedang pembinaannya dilakukan secara langsung oleh tim pembina KIR.

Berdirinya Organisasi :
- KIR SMU MUGA Yk. Berdiri pada 5 Agustus 1993
- Pemicu : Ada berbagai keinginan dan rasan-rasan dari pengurus teras maupun guru-guru muga unutk diadakannya ekstrakurikuler dibidang Karya Tulis Ilmiah Remaja (Khususnya menampung bagi siswa yang berprestasi dalam belajar)
- Adanya siswa-siswi yang berprestasi dalam rangka keikutsertaannya dalam LKTI tingkat SMA sederajat.

Pembinaan KIR SMU MUGA Yk.
Tujuan Pembinaan :
a. Meningkatkan tradisi keilmuan dikalangan siswa
b. Mempersiapkan siswa untuk menjadi intelek unggul
c. Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya IPTEK dan IMTAK
Tim Pembina
Koodinator : Bp. Hanafi E. Utoyo
Anggota : Drs. M. Poerono
Drs. Nurul Abadi
Drs. Mardiyono

Kepengurusan KIR SMU MUGA YK.
Organisasi Pengurus
a. Pengurus KIR terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara dilengkapi bermacam-macam bidang/Departemen/Devisi yang melaksanakan program kepengurusan sesuai bidang garap KIR yang direncanakan (Job Dicription sesuai program)
b. Struktur organisasi KIR, bukanlah struktur yang sifatnya tetap dan harus selalu ada pada tiap periode kepengurusan. Tetapi strukturnya adalah fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Misalnya struktur kepengurusan periode 1999/2000 terdiri dari beberapa ketua (ketua umum, ketua I, ketua II) kemudian sekretaris I dan II, bendahara I dan II juga. Terbagi atas departemen Pendidikan harian, Lomba KIR, organisasi dan Kesejahteraan anggota, media. Maka bisa saja kepengurusannya tahun 2001/2002 diganti atau dipersempit lagi.
c. Kepengurusan (maupun segala perubahan struktur organisasi) mengalami pergantian maupun perubahan (bila perlu) dalam setiap periodenya (satu tahun) melalui masyawarah anggota yang beragenda : yaitu pelepasan pertanggungjawaban pengurus, Merangcang program kerja pengurus periode mendatang, pergantian pengurus.

Program Pengurus :
a. Dalam Musyarawah anggota dilaksanakan kepemilihan program kerja yang diadakan tiap cawu. Sehingga tiap cawunya diadakan musyawarah anggota lagi guna membenahi program-program yang tidak jalan. Sedangkan pada akhir periode kepengurusan diadakan lembar pertanggujawaban maupun reshuffle pengurus.
b. Contoh Program pengurus
1. Iuran anggota
2. Pengajian Bulanan
3. Penerbitan majalah (Cendekia)
4. Pengadaan Perlengkapan KIR
5. Work Shop Penelitian
6. Penelitian Wisata
7. Mengikuti LKIR dan LKTI lainnya dan aktivitas organisasi KIR

 

Lambang KIR MUGA Yk

Makna Lambang :
lambang keseluruhan
-. Merupakan “Bunga matahari” (sun flower) yang mekar sebagai lambang kecerahan jiwa, watak dan pikiran yang tertanam didalam sifat beragama (ibadah), berilmu, dan beramal sholeh.
- Warna dasar, “Biru Langit” atau “Biru Laut” bermakna keluasan dan kedalaman wawasan pengetahuan yang dijiwai oleh Qs. Ali-Imran 190-191.
- Warna gambar/lambang, “Putih” bermakna “Akhlak Mulia’ /”sikap Ilmiah”
lambang Lingkaran
- Merupakan kaligarafi berbunyi “Muhammadiyah” kelipatan empat bermakna, KIR MUGA Yk dibawah organisasi Muhammadiyah karena ditengah sebagai inti kekuatan energi yang besar & pusat penggerak KIR MUGA Yk. Dengan semangat Qs. Ali-Imran 104
Lambang Lingkaran Nama KIR SMU MUGA YK
- Merupakan identitas KIR MUGA YK dalam lambang itu.
- Lingkaran yang bersatu, bermakna adanya rasa persatuan yang kokoh dalam KIR MUGA Yk. Maupun dengan KIR yang lain. sebagai lambang persatuan dan kesatuan.
Lambang Ornamen Lingkaran Luar
- Merupakan gambar “Mahkota Raja” yang bermakna dapat menjuarai diri, menjadi tauladan, arif bijaksana (punya sifat-sifat seperti Rosul) dan berfalsafah “Ilmu padi’ hidupnya digerakkan oleh Qs. Almujadalah : 11
- Mahkota Raja berjumlah 12 merupakan sinar atau cahaya dari lambang Muhammadiyah, bermakna sebagai penerang ke segala penjuru dunia.

 

Ikrar KIR SMA MUGA

1. Siap dan setia melaksanakans segala perintah agama Islam, menegakkan agama Islam dan menjunjung tinggi agama Islam
2. Siap dan sedia melaksankan tugas sebgai intelektual muda Islam dan kader Muhammadiyah, dalam mewujudkan kejayaan Islam, bangsa dan negara.
3. Siap dan Sedia melaksanakan tugas organisasi dnegan penuh kesadaran keilhklasan dan rasa tanggungjawab senantiasa menjujung tinggi nama baik organisasi
4. Siap dan sedia menjadi tauladan, berakhlak mulia, berbudaya ilmiah dan berbudaya prestasi.

 

Salam KIR SMA Muhammadiyah 3 Yk

Makan salam : “Ojo Dumeh’
Penjelasan : sekali berbuat, berkata, melontarkan pendapat ilmiah (dilambangkan jari telunjuk), maka berbalik berlipat tiga (dilambangkan tiga jari terlipat tunjuk diri sendiri) minta pertanggungjawaban kebenaran dan sikap kepribadian perilaku diri sendiri. Dan kebenaran atau segalanya harus berlandaskan Allah SWT (dilambangkan Ibu jari tunjuk keatas)

Saturday, August 12, 2006

 

Selamat Datang

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Archives

August 2006  

This page is powered by Blogger. Isn't yours?